Watakusi wa Nippon go wo sukoshi wakarimash
Mereka minta kami membawa daun bunga raya guna bahan baku pabrik.
Tidak gratis tapi mereka beli.
Kamí gembira mendapat uang kertas baru.
Di antara kami ada yang nakal mencampur dedaunan lain mirip bunga raya.
Untung tidak ketahuan.
Petugasnya menimbang sembrono tidak cermat.
Apabila ketahuan, Jepang ringan tangan menampar diringi hardikan, "Bagero!" Pabrik kertas itu sudah mati sejak angkat kakinya Jepang.
Diberi latihan militer.
Bagaimana pun itu merupakan cakal-bakal Angkatan Perang kita sxbelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
41 Bermain, Sekolah, dan Mengaji penyakit syaraf.
Mohammad Taher ibarat: Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya.
Keluarganya sesen pun tidak beroleh ganti rugi pampasan perang! HANYA 3,5 TAHUN Jepang hanya bertahan sekitar 3,5 tahun menjajah Indonesia.
Mereka pun angkat kaki, setelah Hiroshima dan Nagasaki dihantam bom atom Sekutu.
Bom tersebut maha dahsyat.
Kedua kota itu luluhlantak, ratusan ribu jiwa jadi korban.
Tanggal 10 Agustus 1945 Tentara Jepang yang amat perkasa itu bertekuk lutut pula pada Sekutu.
Kekalahannya sangat mengejutkan, sebab selama pendudukannya, setiap hari kita mendengar berita-berita keunggulan tentaranya di medan perang, baik di darat, laut dan udara.
Berita-berita radio itu bersumber kantor berita Domei dari Tokyo.
Di mana-mana terdengar sorak-sorai kagum atas kemenangan tentaranya medan laga, Dai Nippon, banzaai.
di Mengejutkan memang! Setelah persenjataan tentara Jepang dilucuti Sekutu, mereka angkat kaki ke negerinya.
Tinggallah Indonesia dengan penuh sengsara nestapa.
Sayonara Dengan kalahnya Jepang maka pelajaran bahasa Jepang terhenti pula, seperti halnya nasib bahasa Belanda.
Juga pasif.
Watakusi wa Nippon go wo sukoshi wakarimash.
Saya ingat betapa sejuknya penampilan guru Tuanku Tuo Andaleh yang sekaligus Kepala Sekolah Tsanawiyah Muham- madiyah itu.
Suaranya lembut dan berwibawa.
Apa yang diterangkannya cukup jelas dalam setiap mata pelajaran apa pun.
Fiqih (hukum), tarikh (sejarah), Hadits (sabda-sabda Rasulullah), dan lain-lain.
Beliau termasuk ulama terkemuka.
43 Bermain, Sekolah, dan Mengaj Sekali lagi-jikalau sanggup-masih bisa ditambah bebe- rapa rakaat dengan salat tahyatulmasjid, salat safari dan sebagainya Mungkin jumlahnya mencapai 1.500 rakaat.
Apalagi bagi yang melakukan salat tarwih 23 rakaat.
Tidak gratis tapi mereka beli.
Kamí gembira mendapat uang kertas baru.
Di antara kami ada yang nakal mencampur dedaunan lain mirip bunga raya.
Untung tidak ketahuan.
Petugasnya menimbang sembrono tidak cermat.
Apabila ketahuan, Jepang ringan tangan menampar diringi hardikan, "Bagero!" Pabrik kertas itu sudah mati sejak angkat kakinya Jepang.
Petugasnya menimbang sembrono tidak cermat
Tetapi sampai kini cerobong pabrik itu masih berdiri di atas puing PENDERITAAN DI ZAMAN JEPANG YANG positif selama penjajahan Jepang, Pemerintah Pen- dudukan Militer itu memberi peluang pada pemuda-pemuda Indonesia menjadi lasykar, Giu Gun dan Heiho.Diberi latihan militer.
Bagaimana pun itu merupakan cakal-bakal Angkatan Perang kita sxbelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
41 Bermain, Sekolah, dan Mengaji penyakit syaraf.
Mohammad Taher ibarat: Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya.
Keluarganya sesen pun tidak beroleh ganti rugi pampasan perang! HANYA 3,5 TAHUN Jepang hanya bertahan sekitar 3,5 tahun menjajah Indonesia.
Mereka pun angkat kaki, setelah Hiroshima dan Nagasaki dihantam bom atom Sekutu.
Bom tersebut maha dahsyat.
Kedua kota itu luluhlantak, ratusan ribu jiwa jadi korban.
Tanggal 10 Agustus 1945 Tentara Jepang yang amat perkasa itu bertekuk lutut pula pada Sekutu.
Kekalahannya sangat mengejutkan, sebab selama pendudukannya, setiap hari kita mendengar berita-berita keunggulan tentaranya di medan perang, baik di darat, laut dan udara.
Berita-berita radio itu bersumber kantor berita Domei dari Tokyo.
Di mana-mana terdengar sorak-sorai kagum atas kemenangan tentaranya medan laga, Dai Nippon, banzaai.
di Mengejutkan memang! Setelah persenjataan tentara Jepang dilucuti Sekutu, mereka angkat kaki ke negerinya.
Tinggallah Indonesia dengan penuh sengsara nestapa.
Sayonara Dengan kalahnya Jepang maka pelajaran bahasa Jepang terhenti pula, seperti halnya nasib bahasa Belanda.
Juga pasif.
Watakusi wa Nippon go wo sukoshi wakarimash.
Watakusi wa Nippon go wo sukoshi wakarimash
Saya menger- ti bahasa Jepang cuma sedikit! Misalnya ucapan selamat pagi O haiyo, Konicica- Selamat siang SALAH SATU AJARAN TUANKU TUO ANDALEH Saya masih ingat hari-hari ketika pada pagi hari saya ke Jongen's Standard Vervolkschool untuk pendidikan formal, sedangkan pada sore harinya masuk Isanawiyah, sekolah agama lanjutan pertama Muhammadiyah di tempat yang sama.Saya ingat betapa sejuknya penampilan guru Tuanku Tuo Andaleh yang sekaligus Kepala Sekolah Tsanawiyah Muham- madiyah itu.
Suaranya lembut dan berwibawa.
Apa yang diterangkannya cukup jelas dalam setiap mata pelajaran apa pun.
Fiqih (hukum), tarikh (sejarah), Hadits (sabda-sabda Rasulullah), dan lain-lain.
Beliau termasuk ulama terkemuka.
43 Bermain, Sekolah, dan Mengaj Sekali lagi-jikalau sanggup-masih bisa ditambah bebe- rapa rakaat dengan salat tahyatulmasjid, salat safari dan sebagainya Mungkin jumlahnya mencapai 1.500 rakaat.
Apalagi bagi yang melakukan salat tarwih 23 rakaat.
Comments
Post a Comment